Sadarlah wahai Saudaraku Kaum Laki-laki
Wahai ''Lelaki"-ku,
“Dan hendaknya orang yang berakal menjauhi sikap mengumbar pandangan
karena mata melihat apa yang tidak ia mampui (apalagi) yang dipandangnya
bukan pada hakikat yang sebenarnya. Bahkan terkadang hal itu
menyebabkan mabuk kepayang maka rusaklah tubuhnya dan juga agamanya.
Barangsiapa yang terkena musibah seperti ini maka hendaknya ia
memikirkan aib-aib para wanit a.
Ibnu Mas’ud Radhiyallaahu 'Anhu berkata,
إِذَا أًَعْجَبَتْ أَحَدَكُمْ امْرَأَةٌ فَلْيَذْكُرْ مَنًاتِنَهَا وَمَا
عِيْبَ نِسَاءُ الدُّنْيَا بَأَعْجَبَ مِنْ قَوْلِهِ تَعَالىَ }وَلَهُمْ
فِيْهَا أَزْوَاجُ مُطَهَّرَةُ|
“Jika seorang wanita membuat
salah seorang dari kalian takjub maka hendaknya ia mengingat hal-hal
yang bau dari wanita tersebut, sungguh tidak ada yang lebih menakjubkan
tentang aibnya para wanita di dunia dengan firman Allah |وَلَهُمْ فِيهَا
أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ} (dan untuk mereka di surga istri-istri yang
suci)”[QS Al-Baqarah ayat 25, yaitu para wanita surga mereka suci
terbebas dari haid, ingus, dahak, kencing, tai, mani, ludah dan hal-hal
yang kotor. Hal ini sebagaimana tafsiran dari Ibnu Abbas dan juga
Mujahid (Lihat tafsir Ibnu Katsir QS 2:25)] ,
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَ مِنْ شَرِّ بَصَرِي وَ مِنْ شَرِّ
لِسَانِيْ وَ مِنْ شَرِّ قَلْبِي وَ مِنْ شَرِّمَنِيِّ
"Ya Allah
aku berlindung kepadamu dari keburukan pendengaranku, dari keburukan
pandanganku, dari keburukan lisanku, dari keburukan hatiku, dan dari
keburukan maniku (kemaluanku)".
{HR At-Thirmidzi no 3492, Abu Dawud no 1551, An-Nasai no 5444, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani}.
Wahai ''Wanita''-ku,
Sesungguhnya jalan ''KEBAIKAN'' itu ada di depanmu,
kuncinya ''berada'' di 'TANGAN'-mu.
''BENAR'', bahwa LELAKI-lah yg ''MEMULAI'' langkah dalam ''lorong'' DOSA,
tetapi bila engkau tdak ''SETUJU'', laki-laki itu tidak akan BERANI,
dan andaikan bukan lantaran ''GAYA'' lemah gemulaimu,
laki-laki tidak akan bertambah PARAH.
Engkaulah yang ''MEMBUKA PINTU'',
seakan kau katakan kepada si PENCURI itu; "SILAHKAN MASUK…",
dan ketika ia telah ''MENCURI'', engkau berteriak; maling…!
tolong… tolong… saya ''KEMALINGAN''.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar