Benarkah kita sudah menunaikan sholat wajib lima
waktu dalam sehari? Belum tentu. Kalau
Anda sholat Isya’ lewat tengah malam, berarti
hari itu hanya sholat empat waktu. Karena yang
Isya’ menurut Kalender Masehi (syamsiyah) sudah
masuk hari berikutnya. Itulah salah satu
pentingnya umat Islam menggunakan Kalender
Hijriyah (qomariyah).
Pergantian hari menurut Almanak Hijriyah adalah
waktu maghrib, sehingga tidak menimbulkan
kemusykilan seperti waktu sholat Isya’ tadi.
Bertepatan 15 November 2012 ini, adalah 1
Muharam 1434 Hijriyah yang biasa disebut Tahun
Baru Islam. Khalifah Umar bin Khattab ra
menetapkan 1 Muharam Tahun I Hijriyah merujuk
pada waktu hijrah Rasulullah SAW yakni
tanggal 16 Juli 622 M.
Almanak Hijriyah disusun untuk selalu mengingat
peristiwa bersejarah nan penting itu dan
memudahkan urusan kenegaraan dan
kemasyarakatan. Pesan pokok peringatan
Muharam
adalah mengorbankan diri untuk kepentingan orang
lain.
Kata ‘‘Muharam’’ bermakna mulia, membela,
menahan, yang diharamkan atau yang menjadi
pantangan. Salah satu amalan khusus di Bulan
Muharam adalah puasa. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
telah berwasiat, "Seutama-utama puasa sesudah
puasa Ramadhan ialah puasa Muharam dan
seutama-utama solat sesudah solat fardhu adalah
sholat malam" (HR Muslim).
Selain pada Hari Asyura (10 Muharam), umat Islam
juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 9
dan 11 Muharam. Ini untuk membedakan dari
puasanya orang Yahudi (HR Ahmad, Al Bazzar).
Bersamaan dengan puasa, pada Muharam umat Islam
juga dianjurkan banyak bersedekah.
Abu Musa Al Madani meriwayatkan dari Ibnu Umar
ra, yang mengutip pesan Nabi SAW: "Siapa
yang
berpuasa pada hari Asyura seperti berpuasa setahun, dan siapa yang
bersedekah pada
hari Asyura seperti bersedekah setahun."
(HR Al Bazzar).
Di sebagian masyarakat, sedekah tersebut
diuatamakan untuk anak yatim. Karena itu, mereka
menyebut 1 Muharam sebagai ‘’Hari Raya Yatim’’.
Namun, kebiasaan itu lebih baik daripada
adat ‘’sedekah ke laut’’. Selain membahayakan
aqidah, sedekah laut juga sebuah bentuk
kemubaziran yang nyata. Terlepas bahwa ‘’Hari Raya Yatim’’ hanya
anggapan orang, yang
jelas menyantuni anak yatim memang bernilai luar
biasa. Baik dilakukan pada Muharam
maupun bulan-bulan lainnya terutama Ramadhan.
Allah SWT mewanti-wanti betul soal anak
yatim.
Tak kurang 22 kali Allah menyebut anak yatim
dalam Al Qur’an di berbagai ayat. Sedangkan
dari 42 Kitab Hadits, terdapat sedikitnya 142
hadits yang membahas tentang anak yatim. Di
berbagai surat, Allah mewajibkan kepedulian pada
anak yatim dan memberi petunjuk
bagaimana caranya. Dan di surat Al Maa’uun,
Allah SWT mengecam keras mereka yang
mengabaikan anak yatim sebagai ‘’pendusta
agama’’.
Tapi sebaliknya, bagi yang peduli terhadap nasib
anak yatim, tersedia ganjaran luar biasa
besar. Rasulullah mengingatkan, “Siapa yang tak
berlaku lembut kepada anak yatim, dia tidak
akan mendapatkan kebaikan.” (HR Muslim). ‘’Aku
bersama pemelihara anak yatim seperti ini
kelak di surga,’’ kata Nabi Muhammad SAW sambil
merapatkan jari tengah dan telunjuk beliau.
Jadi, mari kita ber-haflah Tahun Baru 1434
Hijriyah dengan sedekah!